Description
Permainan ini akan berpeluang sangat menarik bagi mereka yang suka akan tantangan. Disini Student (marketing people) diminta untuk menyebar (keluar ruangan), dan kembali ke ruang lagi dalam waktu 15 menit. Selama waktu tersebut, setiap Student (marketing people) mendapat tugas untuk menyebarkan sebanyak-banyaknya potongan kertas kecil dan kusut (lecek) kepada siapapun yang dapat ditemui dan diprospeknya. Setiap Student (marketing people) bermodalkan awal 1 lembar kertas ukuran Folio, kemudian dilipat dan disobek, dilipat dan disobek hingga pada awal permainan masing-masing Student (marketing people) akan mempunyai jumlah standar yang sama yakni 16 potongan kecil.
Manfaat
Menanamkan pemahaman bahwa bagaimana cara kita menjual adalah jauh lebih penting daripada seberapa bagus kualitas produk yang kita miliki/pasarkan. Selain itu, permainan ini akan dapat melatih sense seorang marketer guna lebih jeli dalam menggali segala potensi yang dimiliki oleh setiap produknya, sehingga dengan menyadari hal tersebut, maka marketer dapat menjadi lebih tepat dalam menentukan langkah selanjutnya yang akan diambil untuk menjual produk tersebut.
Aturan Main
Karena bersifat out door dan time limited, maka supaya fair, sebelum start dilakukan penyamaan waktu dahulu.
Student (marketing people) yang melampaui batas waktu tersebut akan dikenakan pinalti, dia akan dianggap gagal total (tidak perduli hasil akhir yang dia capai).
Student (marketing people) boleh melakukan hal apapun pada potongan-potongan kertas yang kecil dan lecek itu.
Pemenangnya adalah yang dengan waktu tersebut yang terbanyak membagikan potongan kertas yang dia punya.
Pembahasan
Setelah waktu habis, kita akan ketahui bahwa tidak semua Student (marketing people) dapat berhasil menjalankan pekerjaan yang dimaksud dengan baik. Karena umumnya banyak yang beranggapan dan telah menanamkan persepsi pada dirinya masing-masing bahwa membagikan potongan-potongan kertas lecek (yang bahkan dapat kita sebut ‘sampah’) itu sulit. Bagaimana tidak, masa orang kita kasih ‘sampah’ dan kita berharap orang tersebut senang dan berterima kasih pada kita.
Bagus tidaknya suatu barang, bermanfaat tidaknya suatu barang pada diri kita, tidak lain adalah terkait dengan seperti apa kita mempersepsikan hal tersebut pada diri kita masing-masing. Setiap barang bisa saja menjadi bagus semua, atau juga sebaliknya, jelek semua, itu semua tergantung bagaimana kita memposisikan barang tersebut.
Dengan modal awal yang sama, tugas yang sama, disini Student (marketing people) dimungkinkan melakukan berbagai langkah trik atau modifikasi terhadap kertas yang dia punya. Mungkin akan ada seseorang yang justru memotong lagi kertas yang dia punya menjadi berukuran lebih kecil lagi. Tidak lain adalah guna mendapat peluang lebih mencapai angka terbanyak karena dia punya stok yang telah menjadi lebih banyak. Akan ada juga biasanya Student (marketing people) yang cukup cerdik, dengan menuliskan kata-kata mutiara atau bahkan identitasnya pada potongan kertas itu. Tidak lain adalah guna mengubah persepsi seseorang bahwa yang dia pegang bukanlah sekedar kertas lecek, tapi barangkali menjadi sesuatu yang berguna bagi penerima kertas tersebut. Justru sense semacam inilah yang diharapkan. Namun percayalah, yang berpikir keluar kotak seperti ini biasanya hanya sebagian kecil saja dari keseluruhan jumlah Student (marketing people).
Dengan melakukan sesi sharing antar Student (marketing people), maka setiap Student (marketing people) akan dapat saling memberi masukan dan atau bahkan menemukan kesalahan-kesalahan yang sempat dilakukannya sehingga dia belum berhasil dengan baik. Pada akhirnya, selain pemahaman bahwa segala sesuatu itu mungkin jika kita mau berusaha, Student (marketing people) akan memperoleh beberapa trik atau cara memprospek seseorang secara lebih efisien dan efektif. Alternatif modifikasi dari game ini misalnya seperti membedakan kondisi ke 16 potongan kertas tersebut menjadi 8 lecek dan 8 lainnya dalam kondisi baik. Dari modifikasi semacam ini akan dapat memberikan suatu gambaran secara lebih nyata bagaimana perbedaan siatuasi yang dialami oleh Student (marketing people) sebagai marketer pada saat menyerahkan produk tersebut pada prospek (calon penerima) kertas tersebut.